Selasa, 10 Maret 2015

Kisah Askabul Ukhdud

  Pada zaman dahulu ada seorang raja Najran yang berkuasa dan selalu mengajarkan ilmu sihir kepada pengikutnya. Raja ini beraga yahudi dan mengangggap dirinya sebagai Tuhan. Para pengikut dan rakyatnya harus tunduk dan patuh kepadanya. Keberadaan ilmu sihir sangat penting bagi raja. Ilmu sihir sering digunakan oleh raja untuk memengaruhi rakyatnya agar patuh dan ta'at kepadanya.


 Hari demi hari usia raja semakin lanjut, dan ia bermaksud akan mencari seorang pemuda untuk mewariskan ilmu sihrinya. Para pembesar istana pun akhirnya menemukan seorang pemuda yang bersedia untuk belajar ilmu sihir dari sang raja.

 Setiap hari, sang pemuda tu sering melewati rumah sang pendeta(Ahli ibadah) ketika ia akan belajar ilmu sihir keisatana raja. Karena seringnya melewati tempat tersebut, pemuda itu penasaran dan singgah untuk belajar ilmu agama. Pemuda itu mendengarkan pengajian tentang penjelasan ajaran Allah SWT.

 Pada suatu hari, ketika pemuda itu sedang berjalan ditengah hutan, ia melihat sekumpulan orang yang ketakutan melihat seekor binatang buas yang menghadangnya. kemudian, pemuda itu mendekati binatang buas tersebut. Ia ingin membuktikan kebenaran ajaran pendeta dalam menghadapi binatang buas.

 Pemuda itu berdo'a kepada Allah SWT agar dirinya diselamatkan. Ia melemparkan batu hingga mengakibatkan binatang buas itu mati. Orang-orang gembira karena bisa melewati jalan tersebut. Semenjak kejadian tersebut, pemuda itu bisa menyembuhkan berbagai penyaki yang berat-berat, mulai dari penyakit buta, dan penyakit kulitpun dapat disembuhkannya. Tentunya atas izin dan kehendak Allah yang menyertai pemuda itu.

 Berita ini terdengar sampai keistana sehingga para pembesar istanapun ada yang tertarik terhadap ilmu yang dimiliki pemuda itu. Seorang pembesar istana menginginkan agar pemuda itu menyembuhkan penyakit butanya. Ia akan memberikan apapun yang diminta salkan pemuda itu bisa menyembuhkan penyakit butanya. Pemuda itu mengatakan "Aku tidak dapat menyembuhkan seorangpun, tetapi yang bisa menyembuhkan segala penyakit hanyalah Allah SWT. Jika engkau mau beriman (percaya) kepada Allah maka aku kan berdo'a semoga Allah menyembuhkanmu".

 Seorang pembesar istana itu akhirnya beriman kepada Allah SWT. Ia didoakan oleh pemuda itu dan sembuhlah penyakitnya. Kejadian tersebut diketahui oleh raja, dan rajapun bertanya kepada seorang pembesar istana itu, "Siapakah yang menyembuhkan matamu?", jawabnya, "Tuhan". raja bertanya "Aku?" raja mengatakan seperti itu karena menganggap dirinya sebagai tuhan. Pembesar istana itu menjawab, "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah." raja bertanya kembali, "Apakah kamu mempunyai Tuhan selain aku?" jawabnya "Ya, kita semua mempunyai Tuhan, yaitu Allah SWT."

 Akhirnya seorang pembesar istana itu dihikum dan disiksa karena tidak tahan dengan hukuman dan siksaan, pembesar istana itu memberitahukan kepada raja bahwa penyakitnya disembuhkan oleh seorang pemuda yang beriman kepada Allah.

 Dipanggillah pemuda itu dan ia pun menghadap raja. Perdebatan antara sang raja dan pemuda itu berlangsung lama. Pemuda itu, mengatakan bahwa sesungguhnya yang menyembuhkan segala penyakit itu hanyalah Allah SWT, bukan ilmu sihir atau apapun. Raja bertanya, "Adakah Tuhan selain aku?" pemuda itu menjawab, "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanyalah Allah".

 Rajapun murka, kemudian ia menangkap dan menyiksa pemuda itu hingga terpaksa mengaku bahwa dirinya mempunyai seorang Rahib(pendeta) ia mengajarnya ilmu agama. Rahib tersebut dihikum oleh sang raja dengan cara mengergaji kepalanya hingga terbelah dua.

 Sang raja terus memaksa agar pemuda itu meninggalkan agama yang dianutnya. Karena pemuda itu terus menolak dan berpegang pada pendiriannya, sang raja membawa pemuda itu kepuncak gunung untuk dilemparkan kebawah, jika ia tetap dan tidak mau mengikuti agama raja.

 Pemuda itu berdoalah, tiba-tiba gunung bergoncang yang mengakibatkan para pengawal raja meninggal dunia karena berjatuhan dari atas bukit.

 Pemuda itu kembali menemui sang raja dan raja pun sangat heran melihat pemuda itu selamat. Lalu pemuda itu ditangkap kembali dan dibawa untuk dilemparkan ke laut jika tetap mempertahankan agama Allah. Pemuda itu berdo'a ketika berada ditengah laut dan tenggelamlah semua pengawal raja. Kemudian, pemuda itu ditanya oleh raja, "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?" jawabnya, "Allah yang menyelesaikan mereka". kemudian, pemuda itu mengatakan kepada raja bahwa raja bisa membunuh dirinya asalkan menuruti perintahnya. Raja bertanya, "Apakah perintahmu?" pemuda itu menjawab, "Kau kumpulkan semua orang di duatu lapangan, lalu engkau gantung ak diatas tiang, kemudian ambil anak panah milikmu ini dan lepaskan busur panahnya, sambil membasa Bismillahi Rabbil Ghulaain, maka dengan itu kau dapat membunuhku."

 Akhirnya pemuda itu meninggal dunia setelah sang raja melepaskan busur panah milik pemuda itu. Orang-orang yang menyaksikan kematian pemuda itu, langsung beriman kepada Allah SWT.

 Mendengar hal tersebut, raja memerintahkan supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api. Dikumpulkanlah semua orang, dan dutanya satu persatu agar meninggalkan agama Allah dan mengikutu ajaran raja, yaiyu Yahudi. Setiap orang yang membangkang diharuskan lompat keparit yang berisi api panas. Firman Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Buruj ayat 1-11 yabf artinya..

"Demi langit yang memiliki gugusan bintang, dan demi hari yang dijanjikan. Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasalah orang-orang yang membuat parit (yang mempunyai) kayu bakar, ketika mereka duduk disekitarnya, sedang mereka menyaksikan pa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin. Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah yang Mha Pekasa, Maha Terpuji, yang memiliki kerajaan langit dan bumi, Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu. Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana,membunuh,menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab(neraka) yang membakar. Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, irulah kemenangan yang agung. (Q.S Al-Buruj:1-11).

 Orang-orang yang beriman tidak merasa taku karena yakin dengan kebenaran agama Allah. Mereka percaya bahwa kelak diakhirat akan dimasukan ke dalam surga.

 Kini giliran seorang wanita yang menggendong bayi. Ia menunggu gilirannya untuk dimasukan kedalam parit yang berisi api panas. Wanita itu hampir menuruti sang raja untuk berganti agama karena kasihan kepada anaknya yang masih bayi. Atas kehendak dan kekuasaan Allah, bayi itu berbicara dengan suara lantang menenangkan ibunya bahwa semua ini adalah demi mempertahankan kebenaran Allah. Akhirnya, mereka terjun kedalam parit api yang menyala.


Sumber : Kisah-kisah dalam Al-Qur'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar