Maqom Nabi Muhammad saw Bin Abdullah |
Sebelum hijrah ke Yatsrib, kaum Kuraisy berencana membunuh Nabi. Tapi rencana jahat itu ketahuan sebelum terlaksana. Ketika mereka mengepung rumah Nabi, mereka hanya menemukan Ali bin Abi Talib di tempat tidur Nabi, sementara Nabi dan Abu Bakar sudah pergi. Ketika kaum Kuraisy mengejar, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Sur. Setelah aman barulah mereka melanjutkan perjalanan ke Yatsrib.
HIJRAH KE MADINAH
Dua
belas tahun sudah Nabi berdakwah, tapi kaum Kuraisy tetap belum mau
menerima risalah kenabiannya. Maka Nabi hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi
hijrah, kota Yatsrib kemudian dikenal dengan sebutan Madinah an-Nabi
(kota Nabi) atau Madinah al- Munawwarah (kota yang bercahaya).
MASJID QUBA
Sebelum
sampai di Madinah, Nabi dan Abu Bakar singgah di Quba, sebuah desa yang
jaraknya 10 km dari Madinah. Nabi tinggal di sana selama beberapa hari,
sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari Mekah. Di desa ini,
Nabi membangun Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh
Nabi Saw. sebagai pusat peribadatan. Peristiwa ini terjadi pada tahun
ke-12 kenabian Muhammad.
PIAGAM MADINAH
Di
Madinah, Nabi memimpin penataan dan peletakan dasar- dasar kehidupan
bagi kaum muslim dan penduduk Madinah dalam beberapa langkah. Pertama,
mempererat tali ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) antara kaum
Muhajirin dan Ansar yang sudah masuk Islam. Kedua, membangun Masjid
Nabawi, sebagai tempat untuk mewujudkan rasa persaudaraan itu. Ketiga,
mengikat tali persaudaraan dengan komunitas lain yang tidak beragama
Islam, yaitu kaum Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Ikatan hubungan itu
terwujud dalam perjanjian yang disebut dengan Misaq Madinah (Piagam
Madinah). Dengan dasar-dasar itu, masyarakat Madinah bisa disebut
sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara.
IZIN PERANG
Kendati
Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus
mengganggu mereka. Sementara itu kaum Yahudi di Madinah iri melihat
kondisi militer, politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka
lantas bersekongkol dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim.
Karena kaum muslim semakin terancam, Allah mengizinkan mereka untuk
berperang (Q.22:39-41). Setelah mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum
muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan Yahudi. Ada beberapa peperangan
yang dipimpin Nabi, misalnya Perang Badr, Perang Uhud, Perang Khandaq
(parit), dan Fath Makkah.
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada
tahun ke-6 hijrah, Nabi bermimpi memasuki kota Mekah dan bertawaf
(mengelilingi Ka'bah). Mimpi itu disampaikan kepada para sahabat. Saat
itu pula, Nabi mengumumkan kepada kaum muslim untuk menunaikan ibadah
haji di Mekah. Namun kaum musyrik Kuraisy menghalang- halangi mereka.
Kaum Kuraisy kemudian mengutus Suhayl bin Amr untuk bertemu dengan Nabi
dan membuat perjanjian perdamaian. Nabi dan Suhayl menyepakati syarat-
syarat perdamaian itu. Kalimat perjanjian ditulis oleh Ali bin Abi
Talib, atas perintah Nabi. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian
Hudaibiyah.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Kaum
muslim dan kaum Kuraisy mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun.
Jika ada kaum Kuraisy yang menyeberang ke pihak Nabi tanpa seizin
walinya, ia harus dikembalikan kepada mereka, tapi jika pengikut
Muhammad menyeberang ke pihak musyrik Kuraisy, ia tidak akan
dikembalikan kepada Muhammad. Kabilah-kabilah Arab bebas bersekutu
dengan Muhammad ataupun dengan orang Kuraisy. Pada tahun tersebut (6H),
Nabi dan rombongan harus kembali ke Madinah dan tidak boleh masuk ke
Mekah. Mereka juga harus menunda ibadah haji hingga tahun berikutnya,
dengan syarat tidak akan tinggal di Mekah lebih dari tiga hari dan tidak
membawa senjata selain pedang di dalam sarungnya.
'UMRAH AL-QADA'
Setahun
setelah Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, Nabi dan kaum muslim
dapat memasuki kota Mekah untuk beribadah haji di Ka'bah. Kaum musyrik
Kuraisy membiarkan mereka tinggal di Mekah selama tiga hari. Kesempatan
ini digunakan oleh Nabi dan kaum muslim untuk menunaikan umrah, yang
disebut 'Umrah al-Qada', pengganti umrah yang tidak terlaksana pada
tahun sebelumnya karena dilarang kaum musyrik Kuraisy.
PENYEBARAN ISLAM
Perjanjian
Hudaibiyah menciptakan suasana tenang dan aman. Enam bulan setelah
perjanjian itu Nabi berdakwah kepada para penguasa di sekitar Arab,
dengan cara mengirimkan surat, antara lain kepada penguasa Iran, Mesir,
Abessinia, Persia dan Romawi (Bizantium). Surat Nabi seluruhnya
berjumlah sekitar 105 buah. Namun, tidak semua teks surat itu disalin
lengkap. Surat itu berisi seruan untuk masuk Islam. Setiap surat dicap
dengan stempel dari perak yang diukir dengan tiga baris kata: Muhammad,
Rasul, Allah.
FATH MAKKAH
Suatu
saat kaum Kuraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dengan membantu
sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslim. Mengetahui hal itu, Nabi
segera menyiapkan sepuluh ribu pasukan muslim untuk berangkat ke Mekah.
Pasukan muslim memasuki kota Mekah tanpa perlawanan dari kaum Kuraisy.
Peristiwa itu disebut Fath Makkah (pembebasan Mekah). Di Mekah, Nabi
menghancurkan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah. Setelah itu Nabi
menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas Ka'bah. Kemudian mereka
mendirikan salat berjemaah dengan dipimpin oleh Rasulullah Saw.
HAJI WADA'
Pada
tahun ke-10 Hijrah, Nabi menunaikan ibadah haji. Beliau berangkat ke
Mekah pada 28 Zulkaidah, setelah menunjuk Abu Dujanah sebagai wakilnya
di Madinah. Pada 4 Zulhijah, Nabi tiba di Mekah, dan langsung masuk ke
Masjidilharam melalui pintu Bani Syaibah, serta melakukan tawaf dan sai.
Pada 8 Zulhijah, Nabi berangkat ke Mina dan tinggal di sana hingga
terbit fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah, Nabi berangkat ke Arafah dengan
diikuti oleh sekitar 100.000 jemaah. Pada ibadah haji wada' (wadak) ini
turun firman Allah Swt. (Q.5:3) yang menandakan bahwa Allah Swt. telah
menyempurnakan agama Islam kepada umat-Nya dan telah mencukupkan nikmat-
Nya. Perjalanan haji ini kemudian disebut Haji wadak (haji perpisahan),
karena beberapa bulan setelah ibadah haji itu Nabi wafat.
WAFAT
Dua
bulan setelah menunaikan ibadah Haji Wadak, Nabi menderita demam.
Badannya mulai lemah. Meskipun demikian ia tetap memimpin salat
berjemaah. Namun setelah merasa sangat lemah, ia menunjuk Abu Bakar
menjadi penggantinya sebagai imam salat. Setelah beberapa hari sakit,
Nabi dipanggil ke haribaan Allah Swt. pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H
atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat dalam usia 63 tahun. Abu Bakar as-Siddiq
kemudian ditunjuk oleh kaum Muhajirin dan Ansar sebagai Khalifah
ar-Rasul (pengganti Rasul).
UMMUL MUKMININ
Setelah
Khadijah wafat, Muhammad menikah lagi sepuluh kali. Kesebelas istri
Nabi disebut Ummul Mukminin (ibu orang- orang beriman). Nabi menikahi
para wanita tersebut karena beberapa alasan, antara lain untuk
melindunginya dari tekanan kaum musyrik, membebaskannya dari status
tawanan perang, mengangkat derajatnya, dan menciptakan perdamaian dengan
suku dari wanita yang dinikahi oleh Nabi.
NABI MUHAMMAD SAW.
570 Lahir di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau tanggal 20 April
610 Menerima wahyu pertama
617 Tahun Duka Cita ('Am al-Huzn). Abi Talib dan Khadijah wafat
619 Berdakwah ke Ta'if
622 Hijrah ke Madinah
626 Perang Khandaq
628 Perjanjian Hudaibiyah
629 Menunaikan 'Umrah al-Qada'
630 Pembebasan kota Mekah oleh kaum muslim
631 Tahun Perutusan ('Am al-Bi'sah). Beberapa tokoh dan delegasi dari berbagai penjuru datang untuk menyatakan keislaman mereka
Wahyu Terakhir dan Cerita Akhir hayat Nabi Muhammad saw
Wahyu Terakhir dan Cerita Akhir hayat Nabi Muhammad saw
632 Haji Wada'. Nabi Muhammad wafat pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau tanggal 8 Juni.
MUKJIZAT
Nabi
Muhammad dikaruniai sekitar 50 mukjizat. Dari sekian banyak mukjizat
itu, Al- Qur'an merupakan mukjizat Nabi yang paling besar pengaruhnya
bagi Islam dan dijadikan pegangan hidup bagi setiap muslim. Tidak ada
yang dapat menyamai isi Al- Qur'an hingga kini (Q.11:13).
Mu'jizat-mu'jizat Nabi yang lain, misalnya: Nabi dapat mengetahui isi
hati lawan, tubuhnya menebarkan bau harum, bumi patuh atas perintahnya,
dan Nabi bisa mengeluarkan susu dari seekor kambing kurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar