Perintah memakai jilbab bagi wanita muslimah telah Allah firmankan dalam
kitab-Nya yang mulia Al-Qur�an dan hadits rasul-Nya.Kedudukan
mengenakan jilbab (busana wanita muslimah) dihukumi wajib sama
kedudukannya dengan shalat , puasa, zakat, haji(bagi yang mampu).Dan,
jilbab ini bila ditinggalkan (diacuhkan) oleh seorang wanita yang
mengaku dirinya memeluk agama islam maka bisa mengakibatkan pelakunya
terseret dalam salah satu dosa besar karena kedudukannya yang wajib maka
bila ditinggalkan akan mendapatkan adzab, laknat dan murka Allah
subhanahuwata�ala.Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Shahih
riwayat Muslim:
�Ada dua golongan penduduk neraka dari ummatku, tetapi aku belum pernah
melihat keduanya: Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang
berlenggak-lenggok dan memiringkan kepala mereka seperti punuk unta.
Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Dan dimana
sekelompok laki-laki bersama mereka yang membawa cemeti seperti ekor
sapi yang mereka gunakan untuk memukuli atau menyambuki hamba-hamba
Allah tersebut�
Hadits Muslim nomor 2128 yang berbunyi:
�Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi shalallahu alaihi wassalam
bersabda: Ada dua kelompok ahli neraka yang aku belum pernah melihat
keduanya Seorang laki-laki yang mempunyai cemeti/cambuk seperti ekor
sapi. Mereka mencambuki manusia dengannya dan para wanita yang
berpakaian tetapi telanjang,bergoyang-goyang dan berlenggak-lenggok ,
kepala mereka ( ada sesuatu) seperti punuk unta yang bergoyang-goyang.
Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya padahal bau
surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian�
Sedangkan hadits lain yang diriwayatkan Imam Ahmad 2/223 berbunyi :
�Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana
seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid,
wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala
mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah
mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat�
Hadits Riwayat Ahmad dan Al-Haitsami mengatakan rijal Ahmad adalah rijal Shahih
Sebelum saya menyampaikan dalil-dalil dari Al-Qur�an dan hadits nabi
tentang wajibnya mengenakan jilbab saya juga melampirkan keterangan
tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wanita muslimah
ketika memakai jilbabnya (tentunya dengan dalil dari hadits yang
shahih). Sebagaimana yang telah kita ketahui dalam kaidah ushul fiqih
bahwa apabila suatu syarat dalam ibadah tidak dipenuhi maka ibadahnya
tersebut tidak sah/tertolak. Misalnya seorang yang shalat tanpa
menghadap kiblat atau tanpa berbusana(telanjang) maka shalatnya tidak
sah karena ada beberapa syarat yang tidak dipenuhinya. Begitupula halnya
dengan memakai jilbab ini ada pula syarat-syaratnya yang harus dipenuhi
agar memakai jilbab ini diterima dan dirihai Allah Dan mudah-mudahan
dengan rahmat-Nya karena ketaatan kita kepada Allah yang lebih kita
utamakan dari siapapun diatas muka bumi ini Allah akan memasukkan kita
kedalam surga-Nya yang abadi. Amin.
Maka sepatutnya bagi seorang wanita muslimah setelah mendapati dalil
tentang wajibnya mengenakan jilbab mematuhinya dan segera melaksanakan
perintah Allah dan Rasul-Nya untuk menghindarkan dirinya dari murka
Allah dan tentu saja siksa-Nya yang sangat pedih dineraka bagi
hamba-hamba-Nya yang melanggar perintah-Nya.
Saudariku fillah yang dirahmati Allah
Seorang wanita muslimah yang meyakini Allah sebagai Rabb-Nya dan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul-Nya maka konsekuensinya adalah dia harus
mematuhi apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.Dan tidaklah patut
bagi kita sebagai hamba-Nya memilih alternatif/alasan lain untuk
berpaling dari perintah-Nya sebab akan menyebabkan kita tersesat dari
petunjuk-Nya sebagaimana firman-Nya:
�dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi
wanita yang mukmin apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan(urusan) akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan
mereka. Dan, barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata�(Al-Ahzab:36)
Apabila seorang hamba telah sesat maka yang menjadi teman setia baginya adalah setan.
Karena didunia ini hanya ada dua pilihan menjadi hamba Allah (taat pada
perintah dan menjauhi laranganNya serta mengikuti sunnah NabiNya) atau
hamba setan yaitu mengikuti hawa nafsunya dan mematuhi seruan setan
dengan meninggalkan seruan Allah dan rasul-Nya . Apabila hawa nafsunya
telah ditaati dan diikuti maka setanlah yang akan menjadi sahabat
setianya sehingga jauhlah dia dari hidayah-Nya dan petunjuk-Nya.
Sebagaimana firman-Nya:
�Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb Yang Maha Pemurah
(Al-Qur�an) kami adakan baginya setan yang (menyesatkan) maka setan
itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.Dan sesungguhnya
setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan
mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk� (Az-Zukhruf :36-37)
Seringkali kita mendengar tentang nada-nada sumbang yang berkesan
mengatakan bahwa jilbab itu tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang
serba modern dan canggih ini. Dimana kita hidup diabad 21 yang penuh
dengan teknologi modern dan serba bebas, sehingga apabila kita
mengenakan busana islami/jilbab maka kita akan ketinggalan zaman dan
kuno(kolot). Patut ditanyakan kembali kepada mereka apabila jilbab itu
tidak lagi relevan/sesuai dengan perkembangan zaman saat ini secara
tidak langsung dia telah menyatakan bahwa Allah itu tidak relevan lagi
menjadi Rabbnya karena yang menurunkan perintah jilbab itu adalah Allah
Rabbnya seluruh makhluk dibumi dan dilangit.yang jelas-jelas termuat
dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur�anul karim bila dia mengingkari
hakikat perintah jilbab tersebut berarti dia mengingkari Al-Qur�an dan
dengan dia mengingkari Al-Qur�an berarti dia telah mengingkari yang
membuat hak ciptanya yaitu Allah subhanahuwata�ala.Karena itu patut
dicamkan dan direnungkan dengan hati-hati sebelum kita mengeluarkan
nada-nada sumbang yang aneh dengan alasan perkembangan zaman.
Dalil Al-Qur�an Dan Hadits Yang Memerintahkan Kita Untuk Berjilbab
Dibawah ini saya sampaikan dalil-dalil yang menyuruh kita wanita
muslimah untuk berjilbab. Yaitu firman Allah subhanahu wata�ala dalam
surat An-Nuur ayat 31:
�katakanlah kepada wanita yang beriman:Hendaklah mereka menahan
pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka
menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka dan janganlah
menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepad suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
puter-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau
putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka
miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan, janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung�
Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana yang diceritakan oleh Muqatil bin Hayan (dalam Tafsir Ibnu Katsir) dia berkata:
�Telah sampai berita kepada kami dan Allah Maha Tahu bahwa Jabir bin
Abdullah Al-Anshari telah menceritakan bahwa Asma binti Murtsid tengah
berada ditempatnya di Bani Haritsah. Tiba-tiba banyak wanita menemuinya
tanpa menutup aurat dengan rapi sehingga tampaklah gelang-gelang kaki
mereka, dada, dan kepang rambutnya. Asma berguman :Alangkah buruknya hal
ini. Maka Allah Ta�ala menurunkan ayat ini�
Diriwayatkan bahwa Aisyah radhiyallahu anha pernah berkata :
�Semoga Allah merahmati wanita Muhajirin yang pertama yang tatkala Allah
Ta�ala menurunkan ayat:�Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung
kedada mereka..�mereka lantas merobek kain tak berjahit (muruth) yang
mereka kenakan itu, lalu mereka berkerudung dengannya (dalam riwayat
lain disebutkan: Lalu merekapun merobek sarung-sarung mereka dari
pinggir kemudian mereka berkerudung dengannya�
Hadits Riwayat Bukhari (II:182 dan VIII:397) dan Abu Dawud dan Al-Hakim (IV/194)
Sedangkan riwayat dari Ibnu Abi Hatim lebih sempurna dengan sanadnya dari Shafiyah binti Syaibah yang mengatakan:
�Tatkala kami berada disamping Aisyah yang menyebutkan keutamaan wanita
suku Quraisy, lalu Aisyah berkata: Sesungguhnya kaum wanita suku Quraisy
itu memiliki satu keutamaan . Dan, aku demi Allah tiada melihat yang
lebih utama daripada wanita-wanita Anshar dan yang lebih membenarkan
terhadap Kitabullah maupun keimanan terhadap Al-Qur�an. Tatkala
diturunkan surat An-Nuur ayat 31, maka para lelaki mereka (kaum Anshar)
langsung kembali pulang menuju mereka untuk membacakan apa yang baru
saja diturunkan oleh Allah atas mereka , seorang laki-laki membacakan
ayat tersebut kepada istrinya, putrinya, saudarinya serta kerabatnya.
Tak seorang wanitapun dari mereka melainkan lantas bangkit untuk
mengambil kain yang biasa dikenakan lalu digunakan untuk menutupi kepala
(menjadikannya kerudung) dalam rangka membenarkan dan mengimani apa
yang telah diturunkan Allah dari Kitab-Nya. Lalu pada pagi harinya
dibelakang Rasulullah (menunaikan shalat shubuh) mereka mengenakan tutup
kepala (kerudung) seakan-akan diatas kepala mereka itu terdapat burung
gagak�
Ibnu Katsir menuturkan juga riwayat ini, demikian pula Al-Hafizh dalam
Fathul Bari (VIII/490), Imam Thabrani dalam Mu�jam Al-Kabir I/245-2 dan
Ibnu Asakir dalam Tarikh Damsyiq (IV:46-1/243-1) Hadits ini diriwayatkan
Bukhari dalam Tarikhnya secara ringkas dan juga oleh Abu Zur�ah ia
mengatakan hadits ini shahih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar